Selasa, 18 Maret 2008

SEJARAH EUPHORBIA



Pulau Madagaskar memang mempunyai keanekaragaman hayati yang membuat kita kagum. Bukan hanya Pachypodium tetapi juga beragam jenis Euphorbia. Bila kita mengenal hanya Euphorbia Milii, maka di Madagaskar punya beragam jenis Euphorbia yang indah. Salah satunya adalah Euphorbia Francoisii.

Asal Muasal
Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, Euphorbia ini berasal dari pulau Madagascar. Seragam dengan euphorbia ini adalah E. Cylindrifolia, E. Ambovombensis, E. Decaryi dan E. Cap-Saintemariensis yang mempunyai form yang hampir sama dan berasal dari wilayah yang sama. Ditemukan dan dilaporkan pertama kali oleh Jacques Désiré Leandri pada tahun 1946. Mungkin karena si penemu ini berbangsa Perancis, maka dinamakan E. Francoisii.

Daun Ungu Tua, Berbonggol dan Bunga Hijau
Morfologinya unik dan membuat berdecak kagum. Daun menjuntai panjang dan berwarna ungu tua atau coklat. Mempunyai bonggol yang cukup menarik. Bila berbunga maka berwarna hijau dan berbentuk seperti bunga euphorbia pada umumnya. Batang tidak berduri seperti pada banyak jenis euphorbia, hanya berbulu. Tingginya paling banter 30-50 cm dan bersifat menggerombol. Usia dapat mencapai puluhan tahun seperti pada umumnya tanaman sukulen.

Karena kecantikannya ini maka euphorbia ini cukup kondang di negara Eropa dan Amerika. Mungkin di Indonesia tidak begitu karena tidak pernah ditawarkan secara umum. Disini orang lebih tahu dan senang melihat bunga dari euphorbia milii.

Lingkungan Tinggal
Di tempat asalnya euphorbia ini tinggal di tanah berbatu dan kering. Iklimnya adalah sub tropis. Jadi bisa dikatakan bahwa lingkungannya cukup ekstrim. Sinar matahari mutlak dibutuhkan, walaupun di tempat asalnya tinggal diantara batu-batuan.

Merawat
Bukan hal yang sulit untuk merawat euphorbia ini. Pastikan saja medianya poros. Media yang sudah diujikan adalah pasir malang kasar : kompos kering : sekam bakar = 2:1:1. Bisa juga digunakan batu perlite/batu apung sebagai pengganti pasir malang. Dalam masa pertumbuhan dapat diberikan pupuk sebulan sekali dengan dosis 1/4.

Pemberian air juga mutlak diperhatikan. Kalau media poros sekali, dapat diberikan 3 hari sekali. Apabila cukup padat bisa diberikan air 1 minggu sekali. Bila musim hujan dapat diberikan air 1 minggu sekali plus diberikan fungicida agar tidak terkena jamur.

Hama tanaman ini hampir sama dengan adenium. Tapi menurut pengalaman hampir tidak ada hama selama ini. Supaya aman, bisa berikan antihama setahun 2x.

Dimana Mendapatkannya?
Sulit dijawab, tapi mungkin dapat dipesan atau dicari di tempat penjual kaktus atau sukulen. Saya sendiri mendapatkannya dengan langsung membeli dari nursery di Jerman. Tapi kalau anda benar2x berniat mungkin bisa titip pesan dengan importir yang biasa menjual kaktus dan sukulen di Indonesia yang tersebar di kota Bogor, Malang dan Bandung.

BEGONIA



Namanya Begonia. Sekilas, beberapa jenis tanaman ini berbentuk agak oval dengan serat yang tegas. Jika melihatnya, kita jadi teringat oleh sosok lidah. Namun bulu daunnya menyerupai permadani yang halus dan tebal laiknya sutera. Maka tak jarang, beberapa penggemar tanaman hias menyebutnya tanaman lidah yang halusnya-sehalus permadani berbahan sutera.

Jika tanaman anthurium dan aglaonema masih berharga tinggi, tak ada salahnya jika Anda mencoba tanaman yang satu ini. Bentuknya imut, namun tetap berkarakter, baik di warna maupun di struktur daunnya yang banyak ditumbuhi rambut halus. Daunnya agak oval, dengan ruas jari-jari yang tegas, dan corak warna yang khas, warna dasarnya di atas dan sebagian lagi merah (di bawah).

Selain berambut, beberapa jenis Begonia yang lain juga terbentuk dengan permukaan daun yang berlilin dan lembut, ada juga yang kasar dan penuh kerutan. Hampir semua Begonia daunnya menghasilkan rizoma yang menjalar ataupun berada di dalam tanah.

Pertumbuhan tanaman ini biasanya menyemak maupun menjalar, ada juga yang tumbuh vertikal. Begonia daun tidak menyukai air yang berlebihan dan sinar matahari langsung. Mereka membutuhkan kondisi yang hangat. Begonia kelompok ini hanya mampu bertahan selama 1-2 tahun. Namun tanaman ini sangat mudah dan cepat diperbanyak.

Begonia merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di hutan-hutan basah atau kadang ditanam sebagai tanaman hias. Begonia bisa tumbuh dengan baik di tempat-tempat lembab, tanah berhumus, dan di tempat yang sedikit ternaungi, mulai dari ketinggian 900 m sampai 2.300 m di atas permukaan laut. Biasanya Begonia akan berbunga pada bulan Juni sampai bulan September. Waktu panen yang tepat adalah bulan September hingga bulan November.

Seiring tren tanaman hias yang kian meningkat, begonia pun naik kasta. Sempat tak direspon karena keberadaanya yang tersebar di segala tempat umum sampai hutan, kini Begonia kian merias diri. Seiring penggunaan media tanam yang lebih esklusif, yaitu di dalam pot, Begonia pun mulai dilirik orang. Maka jangan heran, selain kian banyak menghias ruang di setiap rumah, beberapa tahun lagi tanaman ini siap diperlombakan. Tak percaya, tunggu saja…

Perawatan Mudah & Beraneka Warna



Dalam hal perawatan, tanaman ini hanya memerlukan panas dan air yang cukup. Namun jika ingin tanaman Begonia Anda tumbuh maksimal, tak ada salahnya diberi perawatan khusus tak ubahnya tanaman sekaliber anthurium yang harganya mencapai ratusan juta rupiah, bahkan hingga milyaran rupiah.

Pada dasarnya, tanaman yang bibitannya berasal dari kota Malang ini berhabitat asli di alam liar dan hutan belantara. Untuk itu, dalam hal perawatan, tanaman ini sudah biasa bila tidak mendapatkan perhatikan. Bahkan beberapa orang berani mengatakan, bahwa tak dirawat pun tanaman ini bisa tumbuh indah bak permadani.

“Namun jika ingin tumbuh maksimal, sebaiknya pencahayaan dan pengairan diperhatikan, karena hal ini akan berpengaruh pada warna daun dan kelangsungan kehidupan tanaman itu sendiri,” kata Novi dari Dellon Collection Surabaya.

Wanita yang paham menangani tanaman ini pun menyarankan, sebagai tanaman pembenci panas, maka sebaiknya jangan menaruh tanaman ini langsung pada terpaan sinar matahari. Jka hal itu terjadi, sebaiknya beri paranet untuk mengurangi efek dari sinar UV (Ultra Violet) yang masuk ke area tanaman Begonia.

Selain itu, tanaman yang satu ini juga tergolong tanaman yang suka air, sehingga proses penyiraman yang dianjurkan pada tanaman Begonia biasanya bisa dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Sesudah proses penyiraman dan penyinaran diperhatikan, maka untuk lebih mempercantik tanaman, dipergunakan perawatan ala anthurium, yaitu dengan menggunakan beberapa bahan yang bisa mengkilapkan daun.

“Kita biasanya dapat memanfaatkan beberapa variasi perawatan pada Begonia. Diantaranya dengan menggunakan susu segar, air sampai leaf shinner untuk performa daun yang lebih berkualitas,” ujar Novi. “Lap daunnya setiap kali daun terlihat kusam, namun jangan terlalu keseringan, karena pengelapan terlalu sering akan merusak struktur daun,” tambahnya

TANAMAN RAMBAT



Tanaman rambat banyak digunakan sebagai naungan dan juga menjadi penutup dari satu tempat yang dirasa membutuhkan pelindung dari sinar matahari. Banyak macam dan ragam tanaman hias namun yang mampu berbunga lebat dan punya warna yang indah jumlahnya sangat terbatas. Salah satunya adalah Mandevilla Sandersi tanaman rambat berbunga dengan banyak pilihan warna.
Tanaman rambat memang banyak digunakan untuk menciptakan suasana rumah yang asri. Disitu memang tanaman rambat akan lebih mendukung konsep tersebut karena mampu tumbuh rimbun dan mempunyai bunga yang berwarna cerah. Kesan yang muncul selain teduh juga mampu memberikan kombinsai warna yang menawan.

Mandevilla sendiri disebut juga sebagai bunga terompet karena bunga yang muncul mirip seperti terompet. Tanaman ini diyakini berasal dari wilayah Florida, Amerika Serikat dengan kombinasi warna yang beragam mulai dari merah, putih, dan pink. Bentuk kelopak juga cukup beragam salah satunya mampu tumbuh menumpuk seperti halnya adenium dokson atau bunga mawar. Tanaman yang cukup melegenda di dunia landscape dan eksterior ini mempunyai karakter membutuhkan sinar matahari penuh untuk tumbuh. Kondisi ini tentu sangat cocok dengan fungsi tanaman sebagai naungan. Apalagi bila lokasi rumah berada di daerah perkotaan yang punya suhu udara sangat panas.

Menurut Badrun Sutiyuko dari Aghissa Florist Banjarmasin yang menjual mandevilla, tanaman ini meski berasal dari wilayah yang dingin namun bisa tumbuh baik dengan lingkungan yang panas. Bahkan semakin banyak terkena sinar matahari warna yang muncul akan makin cerah. Secara fisiologis tanaman ini hampir tidak berbeda dengan tanaman merambat lainnya yaitu punya batang yang menjulur dan akar yang menempel pada tempat naungan. Kelebihan yang paling menonjol pada tanaman ini adalah bentuk bunga yang cukup besar. Meski disebut juga sebagai bunga terompet namun bentuk kelopak bunga juga hampir mirip dengan kembang sepatu (hibiscus rosa-sinensis L.)

Tanaman yang di luar negeri juga disebut sebagai brazilian jasmine ini punya bentuk yang cukup menarik dimana untuk kelopak bunga akan memutar dan menutup satu dengan lainnya. Bunga akan muncul diujung tangkai sehingga semakin rimbun tanaman maka bunga akan muncul makin banyak dan serempak (bunga kompak).

Pada bagian daun mandevilla punya karakter yang meruncing dengan serat daun yang menonjol. Disini daun yang tumbuh tidak terlalu mendominasi dibandingkan mekarnya bunga. Tidak seperti tanaman rambat lainnya yang lebih mendominasi adalah daun sementara bunga hanya muncul di beberapa bagian saja.

Suka Panas
Tanaman yang masuk dalam keluarga apocynaceae ini memang membutuhkan sinar matahari secara penuh untuk tumbuh. Sehingga saat menanam mandevilla diusahakan menghadap ke arah timur atau barat untuk mendapatkan sinar matahari yang bagus. Keunikan lain tanaman ini adalah mampu berbunga terus tanpa henti dalam satu tahunnya.

Untuk kelangsungan hidup tanaman ini juga mampu tumbuh dengan baik meski sudah berusia antara 3-4 tahun. Jelas kelebihan ini jauh dari jenis tanaman lainnya yang mati setelah berbunga. Bahkan selain merambat mendevilla juga bisa tumbuh secara menjuntai karena mempunyai batang yang lemas.

Perawatan tanaman ini hanya perlu sinar matahari penuh dan penyiraman yang rutin. “Bunga akan lebih banyak keluar bila terkena sinar matahari penuh dan air yang cukup,” terang Badrun. Bahkan bila perlu dilakukan penyiraman pada pagi dan sore hari setiap harinya.
Meski bisa tumbuh baik dalam media tanah/tanpa pot namun bila memungkinkan lebih baik di tanam dalam pot. Sebab kondisi dalam tanah tidak bisa diprediksi karena bila terdapat cacing atau mikroorganisme yang merugikan bisa menghambat pertumbuhan. Apalagi bila sudah menyerang akar pasti tanaman tidak akan bertahan lama dan mati.

Media dalam pot bisa menggunakan beberapa campuran seperti kompos, sekam bakar maupun pakis. “Sekam dan kompos lumayan bagus, bisa juga ditambahakan cocopeat bila lingkungan sangat panas,” imbuh Badrun. Yang harus diingat bahwa semakin besar ukuran pot maka akar akan lebih mudah bergerak dan akhirnya membuat tanaman tumbuh lebih sehat.Perlawanan terhadap serangga maupun penyakit setidaknya satu bulan sekali disemprot dengan insektisida. Sementara untuk pupuk bisa mengunakan slow release dengan kandungan N dan P yang lebih besar atau pupuk daun yang langsung disemprotkan pada seluruh bagian tanaman.

PERAWATAN TANAMAN

Cara penanaman dan perawatan pakis

Menanam dan merawat pakis monyet ataupun jenis pakis secara keseluruhan cukup mudah asalkan memperhatikan empat unsur utama, yaitu sinar matahari, suhu, kelembaban, dan sirkulasi udara. Unsur tersebut 'wajib' diketahui oleh pemilik pakis, apalagi yang baru menempati iklim baru.

Pakis monyet tidak memerlukan banyak sinar matahari secara langsung karena dapat membuat daun-daunnya menjadi kuning dan kering, tetapi harus ada sinarnya masuk menyinari. Jika tanaman ini akan titempatkan pada taman, harus ada pelindung yang dapat melindungi sinar matahari secara langsung. Bahkan pada pakis gajah, sinar matahari membuat daunnya menjadi layu dan mati. Ini sesuai pada alam aslinya, pakis-pakis tersebut tumbuh pada hutan dataran tinggi yang jarang terkena sinar matahari langsung. Karena terlindungi oleh pohon-pohon besar. Sebaiknya pakis monyet diletakkan pada teras atau ruangan taman di dalam rumah.

Untuk suhu, diusahakan mendekati ideal pertumbuhan pakis di kisaran 14-28° C, sebab dengan suhu optimal, maka klorofil akan berkembang maksimal. Makin banyak klorofil dalam suatu daun, maka warna yang ditimbulkan makin tajam dan mengkilat..Kelembaban yang diharapkan berada dikisaran 80-90% dengan harapan bisa menghindarkan dari kerusakan. Untuk kelembaban berlebih akan mudah terkena penyakit, seperti cendawan. Sedangkan terlalu kering, membuat daun kering dan keriput.

Juga yang perlu diperhatikan adalah sirkulasi udara, sebab makin lancar udara bergerak, maka makin mudah tanaman mendapatkan yang dibutuhkan. Terutaman untuk pakis yang ditanam di dalam ruangan. Untuk tanaman yang ditempatkan di luar ruangan mungkin tidak terlalu bermasalah.

Media yang baik untuk tanaman pakis, adalah campuran tanah pupuk kompos, serpihan pakis (media dapat dibeli pada penjual tanaman hias).

Penyiraman pakis dilakukan minimal 1X sehari, supaya bulu pakisnya kelihatan tidak kuyu, sebaiknya disiram pada tanah sekelilingnya saja, usahakan jangan terkena bulunya. Atau jika telah berdaun, daunnya dapat di semprot pakai semprotan air.

SANSIVIERA

Di negeri kita, Sansiviera punya sebutan yang lumayan unik: lidah mertua. Masyarakat Malaysia pun punya sebutan yang tak kalah 'aneh' untuk tanaman ini: lidah jin. Sementara sebagian kalangan lebih suka menyebutnya tanaman ular. Memang, motif hijau lurik pada tanaman ini membuatnya tampak seperti kulit ular. Terserah Anda, mau pilih sebutan yang mana. Atau Anda bingung karena semuanya menyeramkan?

Sansiviera sendiri sejatinya berparas cantik, meski memiliki aura yang kaku dan keras. Karena itu, jika Anda hendak menanamnya di taman, sebaiknya disandingkan dengan tumbuhan beraura lembut.

Tanaman yang masih sekeluarga dengan kaktus ini telah sejak lama dibudidayakan orang. Selain parasnya yang cantik, tumbuhan ini juga mampu mengusir polutan. Jadi, jika Anda menginginkan kualitas udara di dalam dan sekitar rumah senantiasa terjaga, Sansiviera merupakan pilihan tepat. Anda bisa meletakkannya di sudut dapur atau kamar mandi untuk meredam aroma tak sedap dan hawa tak segar. Atau jika suatu kali Anda mengecat ruangan dan agak terganggu dengan aroma cat yang menyengat, letakkan saja Sansiviera di ruangan itu. Hanya dalam semalam, aroma cat akan hilang. Biasanya, setelah bekerja keras menyerap polutan, daun Sansiviera akan tampak berdebu atau kotor. Agar kembali cantik, Anda tinggal membersihkan permukaan daunnya dengan lap basah.

Selain mampu meredam polutan, Sansiviera konon bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. ''Nah, Sansiviera booming setelah dikabarkan dapat menyembuhkan penyakit,'' kata Zaelani (44) dari Smart Sansiviera -- sebuah usaha penjualan dan pembudidayaan Sansiviera -- yang ambil bagian dalam Trubus Expo 2008 di Parkir Timur Senayan, Jakarta, belum lama ini.

Sebagai tanaman hias, Sansiviera bisa ditanam secara berkelompok di taman, bisa juga tampil sebagai tanaman pot. Ia memiliki beragam jenis dan bentuk. ''Setidaknya ada 600 jenis Sansiviera,'' tutur Zaelani. Salah satunya yang sangat populer adalah Sansiviera trifasciata. Yang ini memang punya paras cantik. Tinggi, langsing, dan runcing, dengan kombinasi warna hijau dan kuning. Jenis lainnya adalah Sansiviera ballyi yang memiliki batang pendek dan tertutup oleh daun hijau gelap. Ada pula Sansiviera asli Indonesia, yakni Sansiviera javanica. Yang satu ini memiliki postur pendek, daun ramping dan warna mirip Sansiviera trifasciata. Bedanya, ujung daun dari Sansiviera javanica ini menggulung seperti lilitan ekor naga dengan panjang sekitar 20-40 cm dan lebar 2-3 cm. Di negeri kita, tanaman ini gampang ditemui di daerah Kepulauan Seribu.

Tahan banting
Sepadan dengan sosoknya yang keras, Sansiviera termasuk tumbuhan tahan banting. Ia tak akan merongrong waktu dan ketelatenan Anda untuk merawatnya agar tumbuh subur. Singkatnya, Sansiviera tak butuh perawatan rumit. Tak disiram beberapa hari pun tetap segar. Maklumlah, sebagai keluarga tanaman sukulen (kaktus), tanaman ini memang tidak boleh diguyur banyak air.

Untuk mendapatkan warna yang cerah, sebaiknya tempatkan Sansiviera di tempat yang cukup terkena sinar matahari. Mungkinkah menempatkannya di dalam ruangan? Tentu saja. Bahkan, Sansiviera termasuk tanaman hias yang kerap ditampilkan sebagai penghias interior. Cukup keluarkan seminggu sekali agar mendapatkan pancaran sinar mentari. Lalu, masukkan kembali tanaman yang berkembang biak melalui umbi lapis ini ke dalam ruangan.

Tertarik untuk menanamnya? Tidak sulit kok. Seperti dikatakan Zaelani, sebaiknya jangan menanam Sansiviera hanya dengan media tanah. Campurkan juga media lain yakni pasir bakar. ''Ini akan lebih menjaga dari gangguan hama dibanding jika menggunakan tanah saja,'' kata pria berusia 44 tahun ini. Ada pula yang menambahkan sedikit kompos pada campuran tanah dan pasir itu. Perbandingannya adalah dua bagian tanah, dua bagian pasir, dan satu bagian kompos.

Pupuk alami seperti kompos sangat disarankan untuk Sansiviera. Bagaimana dengan pupuk kimia? Beberapa orang yang pernah menggunakan pupuk kimia untuk tanaman ini justru mengaku kecewa karena akar tanaman menjadi busuk dan daunnya lepas.

Dalam buku Tanaman Hias Tampil Prima disebutkan, pemupukan sebaiknya dilakukan sebulan sekali. Anda juga perlu melakukan pengepotan ulang dan penggantian media tanam setahun sekali. Soal penyakit, jamur adalah penyakit yang paling kerap menyerang Sansiviera. Dan sayangnya, belum ada obat yang manjur untuk membasmi penyakit ini. Satu-satunya jalan untuk mengatasinya adalah memotong daun yang sudah terserang jamur. Biar tuntas, potong daun itu sampai ke akar.

Tidak sulit bukan merawat Sansiviera? Karena itu, jangan ragu untuk segera memiliki dan menikmati kecantikannya. Jika beruntung, Anda juga bisa mencium aroma wangi bunga Sansiviera yang hanya muncul di malam hari dan cuma sebentar. Jadi, tunggu apa lagi?